MENGUNGKAP NILAI-NILAI KEGALUHAN


SEJARAH INDONESIA :
MENGUNGKAP NILAI-NILAI KEGALUHAN 

Tadris IPS Aktif Kreatif dan Amanah 

Pada hari senin tanggal 14 Juni 2021 yang bertepatan dengan tanggal 4 Dzulqadah 1442 H, Alhamdulillah Prodi Tadris IPS Pendidikan Ekonomi Syariah mengundang salah satu tamu yaitu Dr.H. Yat Rospia Barata, M.SI yang merupakan Rektor dari Universitas Galuh sekaligus pengembang mata kuliah kegaluhan. Dan dihadiri oleh mahasiswa Institut Agama Islam Prodi Tadris IPS Konsentrasi Pendidikan Ekonomi Syariah. Beliau menyampaikan materi yang membahas tentang sejarah Indonesia, dengan topik yang spesifik yaitu "Mengungkap Nilai-Nilai Kegaluhan" kemudian acara tersebut langsung dibuka oleh Dosen kebudayan indonesia Institut Agama Islam Tazkia yaitu Bapak Undang Bin Achjadilaga Ph.D kemudian dilanjutkan membaca Quran 5T surat Al Baqarah Ayat 123. Dan terdapat sambutan dari Dr Andang Heryahya, M.Pd. M.Pd.I. dan juga Bapak Asnan Purba, Lc, M.Pd.I.
Kemudian dilanjutkan penyampaian materi yang dibawakan oleh Dr.H. Yat Rospia Barata, M.SI. Beliau menyampaikan pootensi budaya harus digali, dilestarikan, dan disertakan kedalam dokumen perencanaan pembangunan, sebagai terwujudnya pembangunan Nasional berkelanjutan, baik secara psikis maupun pisik, sehingga posisi tawar Negara sebagai pemilik kebudayaan, akan senantiasa diperhitungkan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi peradaban Dunia. 
Kebudayaan tidak hanya tarian atau tradisi, tetapi juga nilai karakter luhur yang diwariskan turun temurun hingga membentuk karakter bangsa. Dengan demikian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pemikiran manusia, sehingga kebudayaan bersifat abstrak. Beliau menyebutkan, terdapat 10 obyek kebudayaan, yakni 
yang pertama Tradisi lisan, bagian kebudayaan yang diciptakan, disebarluaskan, dan diwariskan dalam bentuk lisan ( suwarsih Warnaen ), 
yang kedua Manuskrip, yaitu berupa tulisan tangan yang telah ditulis oleh orang terdahulu dan masih ada hingga saat ini,, 
yang ketiga Adat istiadat, yang terdiri dari nilai-nilai budaya, pandangan hidup, dan cita-cita, norma-norma dan hukum, pengetahuan serta keyakinan yang diwariskan secara turun temurun, 
yang ke empat Ritus, yaitu tata cara dalam upacara keagamaan, 
yang kelima, Pengetahuan tradisional, merupakan suatu karya intelektual yang terus dikembangkan sesuai perubahan lingkungan, 
yang ke enam Teknologi tradisional, teknologi lokal yang digunakan disebuah wilayah yang menunjang sistem pengetahuan di wilayah itu, 
yang ketujuh Seni, mengandung nilai-nilai dan spiritual sebagai unsir asli kebudayaan daerah, 
yang kedelapan, Permainan rakyat, permainan pada masa lalu kemudian dimainkan kembali pada masa kini dengan alat yang sederhana, 
yang ke Sembilan Bahasa, 
Dan yang terkhir olahraga tradisional dalam pemaparan materinya.
   Beliau juga menyebutkan terdapat Nilai-nilai filosofis kagaluhan yaitu 
(1)Individu : Sirna Ning Diri diantaranya yaitu cageur, bageur, pinter 
(2) Ranah sosial : pinunjul, diantaranya yaitu pinunjul tata krama basa ( terpuji dalam kesantunan bahasa) 
(3) Pendidikan : terkenal teori dari Benyamin Bloom sebagai taxonomy bloom yaiti kognitif, afektif dan psikomotor
(4) Religius : Nilai manusia sebagai mahluk tuhan diantaranya yaitu Sing Ning Cipta, sing Ning Rasa, Sing Ning Karsa 
(5) Konservasi Alam : yaiti patanjala dan Panglongkok 
(6) Politik : candran Pasundan " Engke anu taeleum baris mucunghul, anu ngahiyang baris datang, anu tilem baris ninggalan, anu nyengcelak na gambaran siloka baris tohyan, Budak Angon Tea "Setelah pembahasan materi selesei dilanjutkan sesi tanya jawab. Dan kemudian ditutup oleh Nur Annisa Nihrum dengan istighfar dan doa kafaratul majelis.

Wassalamu'alaikum wr,wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koordinasi Program Kerja HIMTAS Masa Amanah 2022/2023 dengan Prodi Tadris IPS IAI Tazkia

MENJADI PEMIMPIN YANG AKTIF KREATIF DAN AMANAH

URGENSI PENDIDIKAN DI KALANGAN MASYARAKAT MARGINAL